KGI-MINING KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA DOLOMIT DAN KISRIT GO GREEN

Rabu, 24 Januari 2018

Prospek Usaha

Budidaya Tanaman Kelapa Sawit merupakan salah satu jenis komoditas yang menyumbang pendapatan cukup besar untuk negara. Dan Indonesia merupakan salah satu negara  pengahsil kelapa sawit terbesar di dunia. Mengenai prospek usahanya, budidaya tanaman kelapa sawit masih memiliki prospek yang cukup cerah karena kelapa sawit masih banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk olahan termasuk minyak kelapa sawit. Dimana minyak kelapa sawit emrupakan satu dari sembilan bagian bahan pokok masyarakat Indonesia saat ini.
Pada masa sekarang ini, industri perkebunan kelapa sawit terlihat semakin berkembang pesat, baik dari sisi luasnya perkebunan tanaman kelapa sawit maupun dari sisi teknik budidaya kelapa sawit yang selalu up-to-date dan mencoba mengembangkan teknologi-teknologi terbaru. Indonesia sebagai salah satu negara pengahsil sawit terbesar di dunia dapat menunjang besar perekonomian negara. Pembukaan perkebunan kelapa sawit ada yang dilakukan oleh perorangan maupun perusahan besar, ada juga yang melalui program kemitraan antara petani yang berperan sebagai pemilik lahan dan perusahaan sebagai pelaksana pembangunan kebun kelapa sawit. Yang menjadi pertanyaan besar bagi sebagian orang ialah, mengapa perkebunan kelapa sawit dapat tumbuh dan berkembangd engan cukup pesat? Hal tersebut karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Budidaya Tanaman Kelapa Sawityang dapat mendatangkan keuntungan bagi para pelakunya.

Kelebihan Budidaya Tanaman kelapa Sawit

Berikut ini akan dibahas mengenai kelebihan-kelebihan budidaya tanaman kelapa sawit yang membuat perkebunan kelapa sawit tumbuh semakin pesat dari waktu ke waktu.
  1. Dapat tumbuh subur di berbagai jenis tanah

Tanaman kelapa sawit dapat hidup, dapat tumbuh, dan dapat berproduksi pada berbagai jenis tanah. Hal ini merupakan salah satu kunci sukses yang membuat kelapa sawit menjadi primadona dalam dunia perkebunan Indonesia. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada daerah rawa hingga daerah ebrbukit. Pada daerah pantai hingga daerah pegunungan, tanaman kelapa sawit juga dapat tumbuhd engan baik.
Teknik budidaya pada tanaman kelapa sawit telah berkembang pesat, sehingga berbagai amacam area tanah dapat dilakukan rekayasa teknis agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik dan maksimal.
Luasnya wilayah Indonesia dan harga tanah yang masih terjangkau di beberapa wilayah menjadi peluang pembukaan lahan yang terbuka lebar bagi investor perorangan maupun badan usaha.
  1. Permintaan pasar yang cukup besar

Hasil produksi buah sawit yang dihasilkan bisa dibilang sangat tinggi yaitu 5 – 9 ton per ha per tahun.  Angka tersebut bahkan belum dapat memenuhi permintaan pasar yang besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi ini menjadi angin segar bagi para pelaku budidaya kelapa sawit bahwa permintaan pasar terhadap minyak sawit sangat ebsar. Produk turunan dari minyak mentah yang diolah lagi menjadi minyak goreng sangat besar dibutuhkan oleh pasar karena masih banyak lagi produk turunan yang dapat dihasilkan seperti mentega dan lainnya.
Kabar baru-baru ini bahkan menyebutkan bahwa sekarang issue bio-diesel dengan bahan dari CPO masih menjadi issue dalam mengurangi bahan bakar dan fossil.  Pihak luar negeri seperti Eropa juga dapat menerima produk CPO Indonesia melalui program kelapa sawit berkelanjutan.
  1. Stabilnya harga

Harga minyak CPO terbilang cukup stabil di pasar luar negeri maupun pasar dalam negeri. Mengingat minyak goreng masih menjadi pilihan utama ibu-ibu rumah tangga dalam urusan dapur. Harga minyak CPO yang selalu stabil juga menjadi angin segar untuk semua orang yang berusaha dan bekerja di perkebunan kelapa sawit. Dalam beberapa tahun ini update harga sawit di Banjarmasin sekitar Rp 1.400 – 1.800 per kg.
  1. Cepat kembalinya modal

Para penanam modal, pastinya menginginkan dana yang ditanamkan ke dalam usahanya cepat kembali. Dalam usaha perkebunan kelapa sawit, modal yang harus dipersiapkan ialah perizinan, pembebasan dan pembukaan lahan, tanam serta pemeliharaan selama tanaman belum menghasilkan. Tanaman kelapa sawit membutuhkan waktu 28 – 36 bulan untuk menghasilkan atau berproduksi. Setelah tanaman berproduksi, maka dimulainya modal akan kembali hingga Break Event Point (BEP) yaitu hingga TM 5 – 7. Dan setelah itu, tanaman kelapa sawit akan tetap berproduksi hingga umur 25 – 30 tahun.
  1. Harga jual kebun sawit yang tinggi

Salah satu keuntungan lain dalam usaha budidaya sawit adalah harga jual kebun kelapa sawit sangat tinggi, apalagi ketika tanaman dalam masa produksi puncak yaitu di TM 7 – 12. Sebagai perbandingan, tanah kosong per ha dihargai 10 – 15 juta per ha. Namun setelah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit maka akan bernilai 60 – 70 juta per ha.
  1. Keuntungan berlipat

Modal yang ditanamkan pada usaha budidaya tanaman kelapa sawit terilang cukup cepat balik modal, setelah BEP didapat yaitu + 15 tahun. Selama itu, biaya operasional kebun yaitu Rp 500 – 700 rupiah per kg dan harga jual tandan buah sawit yaitu Rp 1.800 per kg. Suatu hitungan usaha yang cukup menarik.
  1. Tenaga kerja berlimpah

Penduduk Indonesia juga termasuk dalam penduduk terbanyak yang dpat menjadi sumber tenaga kerja yang melimpah. Ditambah lagi, untuk sebagian orang, bekerja di perkebunan kelapa sawit ini merupakan pilihan bagi banyak orang. Perkebunan sawit memerlukan jumlah tenaga kerja yang banyak karena banyak pekerjaan yang dikerjakan secara manual. Regulasi ketenagakerjaan yang sudah ada juga menjadikan tenaga kerja lebih tenang, seperti adanya jaminan kesehatan, jaminan hari tua dan pensiun.
Beberapa sekolah juga mengajarkan bahwa budidaya kelapa sawit juga menjawab kebutuhan tenaga di level yang lebih tinggi. Sehingga Indonesia dapat menyediakan tenaga kerja hingga level top management.
  1. Tanaman kelapa sawit mempunyai umur yang panjang

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh hingga umur 25 – 30 tahun. Dan saat ini balai penelitian bibit telah menciptakan varietas kelapa sawit dengan berbagai keunggulan, tidak hanya berumur panjang namun juga memiliki tingkat produksi yang lebih baik. Misalnya dulu kelapa sawit hanya menghasilkan 27 – 30 ton per ha pada masa puncak, namun kini telah ada vaerietas sawit yang dapat mencapai produksi 36 ton per ha ketika masa puncak dengan kandungan minyak atau rendemen juga lebih tinggi sekitar 30%.
  1. Tanaman kelapa sawit lebih tahan terhadap hama dan penyakit

Kendala yang dihadapi para petani sawit saat ini ialah serangan jamur Ganoderma. Jamur Ganoderma biasanya menyerang setelah lebih dari 2 siklus tanam kelapa sawit. Dan untuk menjawa keluhan para petani sawit, balai penelitian bibit sawit telah menciptakan varietas sawit yang tahan terhadap serangan ganoderma, seperti teknik re-planting pun telah dikembangkan untuk mengantisipasi serangan jamur ganoderma. Hama dan penyakit lainnya dengan teknik yang ada masih handal untuk menanggulanginnya.
Demikian uraian mengenai kelebihan-kelebihan pada budidaya tanaman kelapa sawit. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger