KGI-MINING KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA DOLOMIT DAN KISRIT GO GREEN

Kamis, 19 April 2018

Bongkar muat tbs diterminal utama

Panen adalah kegiatan pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen dari pohonnya, selanjutnya bersama2 brondolan dikumpulkan untuk diangkut ke pabrik. Tujuan panen  untuk mendapatkan TBS dengan standart   kematangan buah dengan mendukung kwalitas dan kwantitas, karena jumlah dan mutu minyak sangat bergantung pada tingkat kematangan buah saat di panen. Pemotongan TBS yang kurang matang akan menghasilkan minyak yang lebih sedikit , sedangkan pemotongan TBS yang terlalu  matang atau busuk akan menghasilkan minyak dengan kandungan Asam Lemak Bebas (ALB)/FFA yang tinggi.





 
 Gambar 10 : Pemanenan
1.    Persiapan panen
Prakiraan buah diperlukan untuk mengetahui jumlah buah yang akan dipanendi kebun pada masa mendatang yang digunakan dalam perencanaan produksi, kebutuhan tenaga panen, transportasi, rencana pengolahan pabrik, dan perhitungan tingkat penjualan
a.    Seksi (rotasi) panen.
Pembagian ancak harus di atur agar mudah dalam pengawasan pekerjaan panen dan pengangkutan hasil. Areal panen setiap divisi harus dibagi menjadi 6 bagian ancak yang disesuaikan dengan konsep rotasi 6 hari dalam 1 minggu.
b.    Peralatan panen dan pengutip brondolan
a)    Pada tanaman umur ≤ 8 tahun peralatan yang disiapkan adalah  dodos dengan ukuran: Umur tanaman 4-5 tahun lebar mata dodos 8-12,5 cmUmur tanamn > 5 -8 lebar mata dodos ±14 cm.
a)  Pada tanaman umur > 8 tahun paralatan yang digunakan adalah Egrek.
b) Galah bambu untuk tanaman dengan tinggi < 6 m dan galah aluminium untuk tinggi tanaman ≥ 6 m
c)    Kampak V-cut.
d)   Gancu.
e)    Batu asah.
f)    Angkong.
g)   Sarung egrek (APD)
h)   Untuk pengutip brondolan, harus disediakan gancu kecil/cokeran dengan tangkai panjang disesuaikan tinggi pokok untuk mengorek brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah.
i)     Ember .
j)     Karung eks pupuk sebagai alas brondolan
2.    Kebutuhan tenaga kerja (pemanen dan pembrondol)
Jumlah pemanen dan pembrondol 1:1, pada periode produksi rendah jumlah pembrondol bisa lebih sedikit dari jumlah pemanen. Pemanen dan pembrondol agar diupayakan sebagai karyawan tetap(SKU). Kebutuhan pemanen dihitung :
Total produksi setahun – brondolan
Rata-rata output pemanen x hari sfektif setahun
a.      Areal datar 0,04 HK/Ha.
b.      Areal gambut/bukit 0,06 Hk/Ha

3.    Kriteria panen
Kriteria standart minimum buah matang adalah sebagai berikut :
a.    2 brondolan lepas per kg berat tandan (kebun inti).
b.    1 brondolan lepas per kg berat tandan (kebun plasma).

 Gambar 11: Buah siap panen
4.    Mutu potong buah dan mutu buah
1.    Mutu pekerjaan panen mutu buah
Mandor produksi harus melakukan inspeksi detail setiap hari sebelum panen selesai terhadap minimum 1 orang pemanen. Mandor 1 dan asisten melakukan inspeksi panen detail bersama mandor produksi secara acak terhadap kebersihan ancak yang meliputi :
a.          Buah matang tidak dipanen (buah tinggal)
b.          Brondolan tidak dikutip
c.          Kesalahan terhadap pemotongan pelepah.
d.         Memastikan seluruh ancak telah dipanen.
Tabel 4. Standar mutu buah adalah sebagai berikut : (Pahan,2012)
Kondisi buah
Keterangan
Target Minimum % Tandan
Buah Mentah
Brondolan lepas < 3 brondol/jjg
0
Buah Kurang Matang
Brondolan lepas > 3 – kurang dari standar minimum buah matang.
< 5
Buah Matang
Brondolan lepas standar minimum s/d 50% brondolan lepas total janjang.
> 85
Buah Terlalu matang
Brondolan lepas > 50% dari total Janjang
< 5
JJK
Memiliki bebrapa brondol yang tersebar s/d brondol habis sama sekali
< 1
Total Buah Normal
> 96
Buah Abn
Parthenocarpy
< 1
Buah Keras
< 3
Total Buah Abnormal

< 4
Total
100

Keterangan :
a.    Parthenocarpy : > 75% total brondolan dipermukaan merupakan parthenocarpyc, buah cengkeh yang tidak terbentuk secara sempurna. Buah berwarna hitam dan tidak mempunyai kandungan minyak.
b.    Hard bunch (buah matang yang retak/keras) : pada musim kemarau, kematangan akan menunjukkan keretakan /pecah-pecah; brondolan tidak mau lepas dan tampak hitam, tandan dengan buah retak ini harus tetap dipanen.

5.    Sistem panen
1.    Sistem ancak tetap
Setiap pemanen melaksanakan panen pada areal yang sama dikerjakan secara rutin dan pemanen harus bertanggung jawab menyelesaikan sesuai dengan luas yang ditentukan setiap hari tanpa ada yang tertinggal. Apabila pemanen tidak bekerja, maka mandor panen harus mencari penggantinya.
2.      Sistem ancak D6
Sistem ancak D6 adalah luas dari keseluruhan luasan divisi dibagi menjadi 6 kadveld panen yang dikerjakan dalam waktu 6 hari dalam satu minggu. Ancak panen diatur untuk pusingan panen 6 hari mulai hari senin sampai dengan hari sabtu(D1-D6). Untuk menandakan kadveld panen dibuat tanda dari plat seng berukuran 20 x 20 cm dan dipasang disetiap sudut blok yang paling awal untuk mewakili 4 blok yang akan dipanen pada hari itu sesuai dengan kadveld panennya seperti :
a.    D1 untuk hari ke 1
b.    D2 untuk hari ke 2 dan seterusnya

                       Gambar 12: Patok D4.
3.      Sistem ancak giring
Setiap pemanen melaksanakan panen pada ancak panen yang telah ditetapkan setiap harinya oleh mandor panen. Pembagian areal selalu berubah disesuaikan dengan kerapatan panen dan kehadiran tenaga panen.
Pembuangan pelepah daun pada waktu panen
Apabila ada pelepah terpotong pada waktu panen, pemanen harus menurunkan pelepah tersebut dan menyusun ditempat yang seharusnya.. jika terjadi sengkleh pada pelepah muda dan layu secara alami, pelepah tersebut tidak perlu dipotong kecuali sudah kering. Cara menyusun pelepah :
a.    Harus di susun rapi menyebar di gawangan mati dan di antara pohon. Penyebaran pelepah tidak boleh mengganggu jalan pikul dan piringan.
b.    Susunan pelepah berbentuk “U”, untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka penyusunan pelepah harus diatur bergantian, misalnya pada tahun berikutnya di susun melintang diantara pohon.
c.    Pelepah yang akan diletakan diantara pohon dalam barisan, pangkal pelepah harus diletakan ke arah gawangan mati dan pucuk daun ke arah pikul.
d.   Pada areal yang curam, peletakan pelepah di antara teras  kontur untuk menahan air.



Pengumpulan TBS di TPH
Buah yang telah dipanen diletakkan di pinggir piringan arah jalan pikul dan gagang panjang harus dipotong mepet dalam bentuk “V”sebelum diangkut ke TPH.Buah disusun rapi berjajar kelipatan lima di TPH dan brondolan ditumpuk per-takaran/ember beralaskan goni eks pupuk yang telah dibelah. Satu lembar alas hanya dipakai untuk tiga tumpuk brondolan untuk memudahkan dalam kontrol dan pada saat pengangkutan ke atas truk.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger