Proses
Pengolahan Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan hasil olahan kelapa sawit yang
mengalami berbagai macam proses. Rangkaian proses dari olahan kelapa sawit ini
membutuhkan ketelitian dan juga kejelian agar mendapatkan kualitas yang
terbaik. Pengolahan kelapa sawit agar menjadi minyak sawit membutuhkan berbagai
macam proses. Untuk lebih jelas mengenai langkah demi langkah proses pengolahan
kelapa sawit, berikut ini akan dijelaskan langkah- langkahnya.
1. Penyortiran
buah kelapa sawit
Untuk membuat minyak kelapa sawit yang berkualitas, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menyortir buah kelapa sawit yang pas untuk
diolah. Kita harus memiliki buah kelapa sawit yang sudah berumur pas untuk
diolah, jangan sampai kita memilih buah yang terlalu muda. Selain itu kita juga
harus memilih buah yang memiliki kondisi baik, jangan sampai menggunakan buah
yang memiliki kondisi tidak baik. Kita perlu mengingat bahwa minyak yang
berkualitas dibuat menggunakan bahan baku yang baik pula.
2. Loading ramp
Setelah buah yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan
minyak ini disortir, buah kelapa sawit kemudian dimasukkan ke dalam ramp cage
yang biasanya berada di atas rel lori. Pengolahan buah kelapa sawit menjadi
minyak kelapa sawit ini biasanya menggunakan mesin- mesin industri karena
pengolahannya biasanya dilakukan dalam skala besar. Maka dari itulah pengolahan
minyak kelapa sawit ini merupakan salah satu industri yang menopang
perekonomian Indonesia. Ramp cage mempunyai 30 pintu yang dibuka dan ditutup
menggunakan sistem hidrolik yang terdiri dari 2 line kanan dan kiri. dan ketika
pintu dibuka lori yang berada dibawah cage akan terisi.
Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer
carriage , dimana transfer carriage ini dapat memuat 3 lori yang masing- masing
mempunyai rata- rata berat 3,3 hingga 3,5 ton. Melalui transfer carriage ini
lori diarahkan ke rel sterilizer yang ditentukan. Setelah itu diserikan
sebanyak 12 lori untuk dimasukkan ke dalam sterilizer dengan menggunakan
loader.
3. Sterilizer
Proses pengolahan kelapa sawit yang selanjutnya adalah sterilisasi. Sterilisasi
merupakan proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan sterilizer.
Perebusan ini mempunyai beberapa fungsi. Beberapa fungsi dari perebusan buah
kelapa sawit ini antara lain adalah:
·
Mematikan enzyme
·
Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
·
Mengurangi kadar air yang ada di dalam buah
·
Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan
pengepresan.
·
Memudahkan kernel lepas dari cangkangnya
Proses perebusan ini dilakukan selama 85 hingga 95 menit dan
media pemanas yang dipakai adalah steam dari BVP yang bertekanan 2,8 hingga 3
bar. Proses perebusan ini dilakukan dengan sistem 3 peak atau puncak tekanan.
Sistem perebusan 3 peak ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Deaeration
dilakukan selama 2 menit, dimana posisi condensate terbuka
2. Memasukkan
uap untuk peak pertama ini dapat dicapai dalam waktu 10 menit
3. Uap
serta kondensat dibuang hingga tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5 menit
4. Uap
dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar
5. Uap
kondesat dibuang kembali selama 3 menit
6. Steam
dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu 15 hingga 20 menit
7. Setelah
peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 hingga 50 menit
8. Uap
kondesat dibuang selama 5-7 menit sampai tekanan 0
Itulah beberapa langkah- langkah dari proses perebusan untuk
mengolah buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit.
4. Thresser
Setelah melalui proses perebusan buah kelapa yang sedikit
panjang dan memerlukan ketelitian, kelapa sawit yang telah masak diangkut ke
thresser dengan menggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat sebanyak
5 ton. Lori diangkat kemudian dibalikkan di atas hopper thresser atau auto
feeder. Pada tahap ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk
dipisahkan antara berondolan dan juga tandannya.
Sebelum masuk ke dalam thresser, kelapa sawit yang telah direbus
diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan menggunakan sebuah
putaran, kelapa yang telah direbus dibanting sehingga membuat berondolan lepas
dari tandannya. Tandan yang telah terlepas tersebut akan jatuh ke
convenyor dan juga elevator untuk kemudian didistribusikan ke rethresser untuk
pembantingan kedua kalinya.
Untuk tandan kosong sendiri akan didistribusikan dengan empty
bunch conveyor untuk kemudian didistribusikan ke penampungan empty bunch.
5. Press
Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian
diangkut dengan fruit elevator menuju ke top cross conveyor yang
mendistribusikan berondolan ke distributing conveyor untuk dimasukkan ke dalam
tiap- tiap digester. Digester sendiri merupakan tangki silinder tegak yang
dilengkapi pisau- pisau pengaduk sehingga berondolan dapat dicacah di dalam
tangki ini.
Tujuan pelumatan ini adalah agar daging buah kelapa sawit
terlepas dari biji agar mudah untuk di press. Berondolan yang sudah lumat
kemudian masuk ke dalam screw press untuk diperas hingga menghasilkan minyak.
Pada proses ini pula dilakukan penyemprotan dengan air panas supaya minyak yang
keluar tidak terlalu kental, dan agar pori- pori silinder tidak tersumbat,
sehingga kerja screw press tidak akan terlalu berat.
Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk
pengendapan. Hasil yang lain adalah ampas yang terdiri dari biji dan fiber,
yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).
6. Pemurnian
Pada tahap ini kita telah mendapatkan minyak hasil dari press.
Namun minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-
kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air (baca: jenis air), dan lain sebagainya. Untk
mendapatkan minyak yang berkualitas maka kotoran- kotoran tersebut haruslah
dihilangkan. Untuk menghilangkan kotoran- kotoran tersebut maka perlu bagi kita
untuk melakukan pemurnian. Untuk proses pemurnian terhadap minyak ini kita akan
melibatkan banyak peralatan, diantaranya adalah:
·
Sand trap tank – Sand
trap tank merupakan alat untuk mengendapkan partikel- partikel yang mempunyai
densitas tinggi. sand trap tank adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder
tegak.
·
Vibrating screen – Vibrating
screen merupakan alat untuk menyaring minyak. Minyak bagian atas dari sand trap
tank yang masih mengandung serat dan sedikit kotoran akan dialirkan ke alat
ini.proses penyaringan melalui vibrating screen ini bertujuan untuk memisahkan
padatan, seperti serabut, pasir, tanah, dan juga kotoran- kotoran lainnya.
Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui
conveyor, sementara minyak akan dipompakan ke crude oil tank.
·
Crude oil tank – Pada
crude oil tank ini minyak akan dipanaskan dengan steam melalui pipa pemanas.
Dari sini minyak akan dipompakan ke continuous settling tank.
·
Continuous settling tank – CST
ini bertujuan untuk mengendapkan lumpur berdasarkan perbedaan berat jenisny
·
Oil tank – Dari
CST, minyak akan ditujukan ke oil tank untuk ditampung sementara waktu. Di oil
tank ini juga terjadi proses pemanasan.
·
Purifier – Di
dalam purifier ini akan dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan
kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan
menggunakan gaya sentrifugal.
·
Vacuum drier – Vacuum
drier merupakan alat yang dapat memisahkan minyak dengan air. Hal ini karena
minyak yang berasal dari purifier masih mengandung air.
·
Sludge tank – Sludge
tank merupakan tanki penampung minyak yang akan melalui proses selanjutnya.
·
Slude centrifudge – Sludge
centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan minyak yang masih
terkandung di dalam sludge
·
Sludge drain tank – Lapisan
bawah dari CST dan sludge tank pada selang waktu tertentu didrain menuju sludge
drain tank ini. di sini, minyak mengalir dengan tenang dan dibiarkan
overflow untuk mengalir dan ditampung pada reclaimed tank. Sedangkan
kotoran dan air akan dialirkan menuju fat pid.
·
Fat pid – Sebelum
sludge dibuang ke kolam pengolahan limbah , terlebih dahulu ditampung di fat
pid dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah kembali.
·
Storage tank – Storage
tank ini merupakan tempat menampung minyak dari sludge drain tank.
7. Kernel
Pada stasiun kernel ini dilakukan aktivitas pemisahan serabut
dari nut, pemisahan inti dari cangkangnya, dan pengeringan inti.
Nah, itu tadi ketujuh
proses panjang yang dilalui oleh buah kelapa sawit sebelum menjadi minyak
kelapa sawit yang berkualitas dan siap pakai. Ketujuh proses pengolahan kelapa
sawit ni menggunakan mesin dan juga tenaga manusia agar tercipta kualitas yang
diinginkan
0 komentar:
Posting Komentar